Sudah Saatnya Mahasiswa Berpikir Kreatif

Mengikuti. Peserta Islamicreatifity mengikuti arahan dari pemateri, mereka
mengibaratkan sedang memegang topi dankemudian memakainnya, rabu, (19/11).
Bandarlampung, FSPInews (MCF FSPI): Sebagai mahasiswa, seseorang tidak hanya dituntut cerdas dan berwawasan luas, melainkan juga harus mampu berpikir kreatif. Trainer Motivasi, Asrul Fauzi mengatakan, ada dua tahap orang mampu berpikir kreatif, antara lain tahap sederhana yang dapat terlihat dalam keseharian mereka dan tahap selanjutnya di mana cara berpikir kreatif telah tercermin dalam kepribadian mereka.

Menurut Asrul, dalam bentuk sederhana, orang kreatif memiliki beberapa ciri yang terlihat dari perilaku mereka sehari-hari. Pertama, saat bertemu dengan sesama, orang kreatif cenderung mengahargai dan menaruh perhatian lebih kepada orang lain. Mereka tidak sungkan-sungkan memberi pujian sebagai bentuk penghargaannya pada orang lain. Kedua, orang kreatif adalah mereka yang mampu bersikap fleksibel, tidak eksklusif dan mampu membaur dengan sesamanya. Ketiga, bagi orang kreatif, peluang terdapat di mana-mana, sehingga ciri orang kreatif selanjutnya adalah mereka yang pandai melihat dan memanfaatkan peluang. Keempat, orang kreatif ialah mereka yang mampu menyederhanakan persoalan rumit menjadi hal yang sederhana. Mereka sederhana dalam memandang persoalan, namun tetap memberikan respon yang berkualitas. “Orang kreatif itu simpel cara berpikirnya, namun berat dari segi kontennya,” kata Asrul, dalam kajian Islamic Creatifity UKMF FSPI FISIP dan Rois FEB Universitas Lampung (Unila), Rabu (19/11), di Belakang Rektorat Unila.

Selain cara berpikir kreatif yang terlihat dalam perilaku sehari-hari, lanjut dia, orang kreatif juga memiliki beberapa kepribadian yang tidak dimiliki orang lain, diantaranya mereka mampu berpikir terbalik, bijaksana dalam bersikap, serta mampu berpikir melawan arus.

Berpikir terbalik, artinya orang kreatif adalah mereka yang berpikir tidak seperti orang pada umumnya. Mereka memikirkan sesuatu yang justru kebalikan dari yang banyak orang pikirkan. Bijaksana dalam bersikap, artinya orang kreatif tidak dengan mudah melakukan justifikasi terhadap suatu hal. Terlebih dahulu mereka akan mengumpulkan informasi terkait hal tersebut, menelaahnya dan kemudian mengambil keputusan. Itulah sebabnya orang kreatif mampu memandang sesuatu dari banyak sisi. Berpikir melawan arus, artinya orang kreatif tidak mudah menerima kebenaran suatu informasi sebelum mereka menelaahnya secara mendalam dan kemudian mengkritisi jika mereka rasakan hal itu tidak benar. Dalam suatu organisasi misalnya, terkadang saat semua orang sepakat terhadap suatu keputusan, orang kreatif malah menjadi pihak yang kontra. Mereka melakukannya karena merasa ada yang kurang sesuai terhadap apa yang ada.

Kepala Bidang Syiar Islam Rois FEB Unila Yuriko Prastiyo mengatakan, “Kajian featuring antara UKMF FSPI FISIP Unila dan UKMF Rois FEB Unila ini bertujuan sebagai sarana silaturahim antara FSPI dan Rois serta menumbuhkan jiwa kreativitas dalam diri mahasiswa Islam. Selain itu, kami juga mengundang beberapa pihak dari Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) lain yang ada di lingkungan Unila.” Menurut Mahasiswa Manajemen FEB Unila ini, pihaknya merasa perlu mengembangkan kepribadian mahasiswa bahwa sebetulnya tidak hanya kebutuhan dalam mengejar ilmu agama dan akademik saja yang harus dipenuhi, melainkan juga pengembangan softskill yang salah satunya terkait dengan pembentukan mental kreatif.

Tanggapan positif juga datang dari peserta kajian yang berjumlah lebih dari 50 orang tersebut. Fitrianingsih, salah satu peserta yang hadir dalam kajian sore itu merasa agenda semacam ini sangat penting bagi mahasiswa. Sebagai orang dengan aktifitas dan mobilitas tinggi, mahasiswa kerap didera perasaan jenuh akibat rutinitas yang mereka jalani sehari-hari. Kajian yang bertema motivasi semacam ini sangat bermanfaat untuk meng-upgrad semangat mahasiswa tersebut. Mahasiswi Ilmu Administrasi Negara FISIP Unila tersebut berharap agar kajian semacam ini dapat dijadikan agenda rutin. “Kalau bisa ini dijadikan agenda rutin FSPI dan Rois, ya kalau bisa sebulan sekali lah. Saya juga pesen kalau bisa waktunya disiapin lebih panjang agar materi lebih banyak yang masuk,” ungkap Fitria. (MCF/RNS)





Share on Google Plus

Tentang UKMF FSPI FISIP Unila

Terimakasih sudah membaca artikel ini semoga informasi yang kami berikan bermanfaat. Baca tulisan kami yang lain juga ya. Sedikit Tentang FSPI. FSPI adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada di lingkungan FISIP. FSPI bergerak dalam bidang kerohanian Islam. FSPI -EKSIS, PROAKTIF, PRODUKTIF-
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar