Massa yang tergabung sedang bergerak dari Masjid Taqwa Tanjung Karang Menuju Tugu Adipura |
Bandarlampung, FSPI (MCF), Terik matahari siang itu (18/7) tak menyurutkan semangat masyarakat Lampung dalam menyerukan aksi solidaritas untuk rakyat palestina. Seribuan massa yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Daerah (FSLDKD) Lampung bekerjasama dengan Komisi Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dan beberapa LSM peduli Palestina lain mengadakan Longmarch dan Aksi Solidaritas untuk Palestina, di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Lampung, jum’at (18/7).
Aksi damai yang bertemakan “Solidaritas Rakyat Lampung untuk Palestina” tersebut terdiri dari berbagai elemen masyarakat dari aktivis, mahasiswa, bahkan ibu-ibu dan anak kecil pun semangat mengikuti aksi ini. Tak tinggal diam Forum Studi Pengembangan Islam (FSPI) FISIP Unila yang memang merupakan lembaga kemahasiswaan keagamaanpun turut serta dalam aksi ini. Setelah selama tiga hari melakukan penggalangan dana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung(FISIP Unila), kemarin (18/7) ba'da
sholat jum’at mereka berkumpul di Mushola At-Tarbiah dan kemudian berangkat menuju lokasi. Ada sekitar duapuluhan kader FSPI ikut dalam aksi ini. Massa yang tergabung bergerak dari Masjid Taqwa Tanjung Karang Menuju Tugu Adipura.
Disela-sela demonstrasi massa juga sempat menampilkan treatrikal yang menggambarkan Rakyat Palestina sedang sholat, tiba-tiba diserang dan ditembaki tentara Israel. Ratusan rakyat Palestina termasuk anak-anak tewas menggenaskan. Sementara rakyat Palestina hanya mampu membalas dengan lemparan batu. Pada akhir acara masa melaksanakan shalat ghaib dan ditutup dengan Doa.
Koordinator KNRP Ahmadi Sumaryanto usai memimpin demonstrasi seperti yang dilansir lampungku.com meminta siapapun nanti presiden dan wakil presiden terpilih mendatang, harus memiliki kebijakan luar negeri mendukung kemerdekaan Palestina. Kemerdekaan yang dimaksudkan adalah kemerdekaan yang pasti bukan kemerdekaan abu-abu, yang hanya menyatakan bahwa bangsa Palestina sudah merdeka tetapi PBB diam saja ketika bangsa Palestina dibantai oleh Israel. Ahmadi Sumaryanto juga menjelaskan demonstrasi ini mereka lakukan untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina yang saat ini dalam kondisi dizolimi dibombardir oleh tentara zionis Israel. Menurutnya, apa yang terjadi di Jalur Gaza terhadap bangsa Palestina sesungguhnya bukan perang, tetapi sebuah pembantaian. Sebab bila dilihat dari persenjataan dan sebagainya, rakyat Palestina sesungguhnya tidak memiliki kekuatan.
0 komentar:
Posting Komentar