Beberapa minggu lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan 1436 H. Sebagai muslim, sudah seharusnya kalau kedatangan Ramadhan tahun ini kembali kita sambut dengan penuh kegembiraan karena insya Allah, kesempatan menikmati ibadah Ramadhan kembali kita peroleh. Target utama dari ibadah Ramadhan sebagaimana yang disebutkan pada ayat adalah semakin mantapnya ketaqwaan kepada Allah Swt. Sebagai wujud dari rasa gembira itulah, Ramadhan tahun ini tidak boleh kita lewatkan begitu saja tanpa aktivitas yang dapat meningkatkan ketaqwaan diri, keluarga dan masyarakat kita kepada Allah Swt. Maka, persiapan-persiapan kearah itu sudah harus kita lakukan, baik secara pribadi maupun bersama-sama.
Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan
sebagai momentum untuk menyelamatkan masyarakat dengan melakukan taqarrub
ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), baik dengan taubat, munajat dan
menjalankan sejumlah peribadatan maupun dengan khidmat yakni memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat agar kehidupan kita betul-betul dapat
dirasakan manfaatnya bagi orang lain dan perbaikan masyarakat dapat kita
wujudkan dari waktu ke waktu, baik perbaikan diri, keluarga, masyarakat maupun
bangsa dan negara.
KLASIFIKASI
PROGRAM
Sekurang-kurangnya, ada tiga klasifikasi program
yang harus kita persiapkan.
Pertama, tarhib
atau
menyambut Ramadhan dengan mengkondisikan diri, keluarga dan masyarakat untuk
menyambut dan mengisi Ramadhan yang mubarok dengan berbagai aktivitas yang
dapat memantapkan ketaqwaan. Secara pribadi ada beberapa hal yang harus
dilakukan:
Pertama,
menjaga kondisi fisik agar tetap sehat sehingga ibadah Ramadhan seperti puasa,
tarawih, tilawah dll dapat kita laksanakan dengan baik, karena bila sakit amat
sulit bagi kita untuk melaksanakan berbagai aktivitas Ramadhan yang memang amat
menuntut kesiapan fisik. Kedua, mengingat
atau mengkaji kembali fiqih yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan sehingga
pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik karena didasari pada pemahaman yang
baik. Ketiga, segera membayar atau mengqadha puasa yang dengan
sebab-sebab tertentu tidak bisa kita laksanakan pada Ramadhan tahun lalu. Keempat,
mengkondisikan diri dengan menunaikan ibadah-ibadah yang sunat seperti
puasa bulan Sya‟ban, tadarus Al-Qur‟an
dan sebagainya. Kelima, saling maaf memaafkan dengan sesama kaum
muslimin sehingga dalam memasuki Ramadhan, dosa kita dengan sesama manusia
sudah kita hapus sehingga pada bulan Ramadhan hanya menyelesaikan dosa kepada
Allah Swt, sehingga ketika Ramadhan berakhir dan tiba hari raya Idul Fitri,
kita benar-benar berada dalam keadaan fitrah atau suci.
Setelah
mempersiapkan pribadi, mempersiapkan keluarga dan masyarakat untuk menunaikan
aktivitas dan ibadah Ramadhan juga harus kita lakukan. Diantara aktivitas yang
bisa kita lakukan untuk mengkondisikan masyarakat untuk menyambut Ramadhan
antara lain; pemasangan spanduk dan stiker penyambutan Ramadhan dengan
slogan-slogan yang menumbuhkan semangat beribadah Ramadhan dengan segala
aktivitasnya, menyelenggarakan tabligh akbar, membentuk panitia kegiatan
Ramadhan di masjid, mushalla dan kerohanian Islam baik di kantor, kampus maupun
sekolah dan klub-klub seperti olah raga, kesenian dll dengan mencanangkan
sejumlah program dan sebagainya. Persiapan menyambut Ramadhan juga harus
dilakukan oleh para pengelola media massa, baik cetak maupun elektronik dengan
menyiapkan acara dan rubrik Ramadhan yang berkualitas. Tegasnya semua pihak
dari kaum muslimin harus mempersiapkan diri menyambut kedatangan Ramadhan tahun
ini dengan perencanaan yang matang, untuk itu mutlak keharusan pembentukan
panitia kegiatan Ramadhan agar aktivitas Ramadhan bisa dilaksanakan dengan
baik.
Kedua, ihya
atau menghidupkan Ramadhan dengan berbagai aktivitas yang dapat mendekatkan
diri kepada Allah, seperti puasa, shalat tarawih dan witir, berdo‟a,
tilawah, tasmi‟
(memperdengarkan) dan tadabbur Al-Qur‟an, khataman Al-Qur‟an,
I‟tikaf
sepuluh hari terakhir dan sebagainya. Disamping itu aktivitas Ramadhan juga
harus dapat memperkokoh hubungan dengan sesama, seperti zakat, infaq dan
shadaqah, ifthor (buka puasa) bersama, bazar Ramadhan dan sebagainya. Yang juga
amat penting adalah adanya upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas aktivitas
da‟wah,
misalnya dengan penyelenggaraan ceramah tarawih yang harus ditentukan
topik-topiknya agar tidak tumpang tindih atau pengulangan yang terlalu
berlebihan, dalam kaitan ini juga harus menetapkan pembicara atau penceramah
yang tepat, begitu juga dengan kuliah subuh dan ceramah zuhur di kantor-kantor.
Pelatihan-pelatihan dalam rangka itu juga perlu diselenggarakan, misalnya
pelatihan khatib dan muballigh, pengelolaan perpustakaan masjid, manajemen
masjid, mengurus jenazah, pengelolaan zakat, pengelolaan baitul maal wat tamwil
(BMT) dan sebagainya yang kesemua itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan
pemakmuran masjid dan sebagainya.
Ketiga, ba‟da
Ramadhan, yakni menindaklanjuti aktivitas Ramadhan sehingga Ramadhan tidak
berakhir begitu saja tanpa sesuatu yang berarti. Aktivitas ba‟da
Ramadhan yang dimaksudkan untuk memberikan bekas yang dalam antara lain
menyelenggarakan takbiran sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw,
bukan takbiran yang hura-hura dan mengandung nilai kemaksiatan, melaksanakan
shalat Idul Fitri yang berlangsung secara khusyu, menyerukan atau mengingatkan
kaum muslimin akan nilai-nilai Ramadhan yang harus kita tindak lanjuti,
memperkokoh silaturrahmi antar keluarga dan masyarakat muslim agar tumbuh dan
dapat direalisasikan semangat kebersamaan dalam menjalankan ajaran Islam,
melaksanakan puasa sunat bulan Syawal dan memulai kembali aktivitas keislaman
yang dialihkan sementara kepada kegiatan Ramadhan.
Manakala sejak dini,
aktivitas Ramadhan telah kita rencanakan dengan matang dan kita laksanakan pada
waktunya dengan baik, niscaya banyak manfaat yang kita peroleh dalam upaya
menyelamatkan diri, keluarga dan masyarakat dari sejumlah krisis yang selalu
menghantui.
Oleh : Drs. Ahmad Yani
0 komentar:
Posting Komentar