Kita Berubah "Berilmu Untuk Beribadah"

Fokus. peserta kajian sedang fokus mendengarkan penjelasan dari ustad.
"Maka Ketahuilah bahwa Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan memohonlah ampunan untukmu dan orang-orang beriman laki dan perempuan (Q.S Muhammad : 19)"
Ayat tersebut memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk berilmu terlebih dahulu (maka ketahuilah/berilmulah...) sebelum berucap dan berbuat yaitu memohon ampunan kepada Allah SWT.

Bandarlampung, FSPI (MCF), Forum Studi Pengembangan Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tadi sore(10/9) melakukan kajian strategis di mushola At-tarbiah FISIP-FEB. Kajian Ini Bertemakan Kita Berubah, Berilmu untuk beribadah.

Tema ini diambil dikarenakan pentingnya sebuah ilmu sebelum kita berbuat sesuatu dan beramal. Ayat Al-Quran yang menerangkan tentang keutamaan ilmu dan celaan terhadap orang yang beramal tanpa ilmu sangatlah banyak. Allah SWT membedakan antara orang yang berilmu dengan orang yang bodoh, bagaikan orang yang melihat dengan si buta.
“adakah orang yang mengetahui bahwasannya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? (Ar Ra’ad:19).

Bahkan tidak sekedar buta, akan tetapi juga tuli dan bisu. Dalam Firman Allah surah Al Araf : 187 yang artinya “Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” dan dalam surah Al Maidah : 103 yang artinya “Dan kebanyakan Mereka tidak berakal."

Bahkan mereka disamakan dengan binatang, dan lebih dungu daripada binatang :
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya di sisi Allah SWT, ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa” (Al Anfal:22).

Allah SWT memberitahukan, bahwa orang-orang bodoh lebih buruk dari binatang dengan segala bentuk dan macamnya. Dimulai dari keledai, anjing, serangga, dan mereka lebih buruk dari binatang-binatang tersebut. Tidak ada yang lebih berbahaya terhadap agama para rasul dari mereka, bahkan mereka musuh agama yang sebenarnya.

Lebih dari itu, bahwa syariat membolehkan sesuatu yang pada asalnya haram, karena yang satu berilmu dan yang satu lagi tidak berilmu. Yaitu dihalalkanya memakan daging hasil buruan anjing yang diajarkan berburu, berbeda dengan anjing biasa yang menangkap mangsanya.

“Mereka menanyakan kepadamu, “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?” katakanlah, “dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarinya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka, makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat cepat hisabnya.” (Al Maidah:4).

Begitu Pentingnya Ilmu bahkan dalam Firman Allah yang artinya “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawaban.” (QS. Al-Israa': 36). Kita tidak diperbolehkan mengikuti sesuatu hal yang kita tidak mengetahuinya. Mari kawan kita tumbuhkan semangat belajar untuk mendapatkan ilmu dan kemudian digunakan untuk beribadah agar kelah kehidupan kita akan menjadi lebih baik. (MCF/AR)
Share on Google Plus

Tentang UKMF FSPI FISIP Unila

Terimakasih sudah membaca artikel ini semoga informasi yang kami berikan bermanfaat. Baca tulisan kami yang lain juga ya. Sedikit Tentang FSPI. FSPI adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada di lingkungan FISIP. FSPI bergerak dalam bidang kerohanian Islam. FSPI -EKSIS, PROAKTIF, PRODUKTIF-
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar