Perbaiki Diri, sebelum Menasehati

Assalamu'alikum wr.wb.
"Peringatan Agar Memperbaiki Diri Sendiri"
Dakwah dan Tabligh kepada orang lain itu memang penting, namun lebih penting lagi adalah memperbaiki diri sendiri. Rasulullah SAW. sering memberikan peringatan keras kepada orang yang memberikan nasihat kepada orang lain, tetapi dia melupakan dirinya sendiri yang berada dalam kemaksiatan.

Pada malam Isra Mi'raj, Rasullulah SAW. melihat sekelompok manusia yang bibirnya sedang dipotong-potong dengan gunting dari api neraka yang panas membara. Rasulullah SAW. bertanya, "Siapakah mereka itu?" jibril a.s. menjawab, "Mereka adalah para muballigh dari umatmu yang tidak mengamalkan ajaran yang mereka dakwahkan". Sebuah hadist berbunyi, "Sebagai ahli surga akan bertanya kepada ahli neraka, 'Mengapa kalian berada di Neraka, padahal kami telah mengikuti ajaran-ajaran kalain, sehingga kami berada di dalam surga?" mereka menjawab 'kami tidak mengamalkan ajaran yang kami sampaikan kepada orang lain'."

Hadist lain berbunyi, "Azab Allah lebih cepat diturunkan kepada ulama yang jahat daripada orang-orang awam yang berdosa. Mereka yang mendengar ini terkejut, lalu bertanya, "Mengapa azab Allah lebih dahulu menimpa kami daripada penyembah berhala?" kemudia dijawab, "orang-orang berilmu yang berbuat maksiat tidak mungkin disamakan dengan orang tidak berilmu yang berbuat maksiat." Para ulama yang ikhlas mengatakan, bahwa nasihat-nasihat agama yang disampaikan oleh orang yang tidak mengamalkan nasehat tersebut, tidak akan memberi manfaat kepada orang lain. Karena itulah, pada zaman ini, walaupun setiap hari ada berbagi nasehat ceramah, majlis ta'lim dan tulisan namun semuaa kurang berpengaruh kepada para pendengar dan pembacanya. Allah SWT berfirman dalam al Qur'an yang artinya "Apakah kamu menyuruh orang lain agar berbuat baik, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab. Apakah kamu tidak berfikir." (Qs. Al-Baqarah ayat 44)

Rasulullah bersabda :
"Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, sehingga dia ditanya mengenai empat perkara; tentang umurnya, untuk apa dia habiskan? ; tentang masa mudanya, untuk apa dia gunakan?; tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan kemana dia belanjakan?; dan tentang ilmunya, apakah dia telah mengamalkannya?" (Hr. al Bazzar dan Thabarani - dalam kitab at Targhib).

Marilah kita semua perbaiki diri kita terlebih dahulu, baik lahir maupun batin dengan mengamalkan ilmu yang diajarkan kepada orang lain. Jika hanya tabligh tanpa amal, maka tidak akan diterima Allah SWT. seperti yang telah diterangkan oleh berbagai ayat Al-Quran dan Hadist Rasulullah SAW.

Semoga kita semua selalu berada dalam jalan yang dirahmati oleh Allah SWT, dan semoga Allah selalu mengingatkan kita baik laihir maupun batin untu selalu mengamalkan ilmu yang kita dapatkan. Sepenuhnya kami bergantung kepada Rahmat Allah atas segala kelemahan saya, karena hanya Allahlah yang benar-benar mengetahui, siapakah yang buruk amalnya.

sumber :kitab Fadhail A'mal Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandhalawi

#FSPI_EKSIS_PROAKTIF_PRODUKTIF
#SemangatSyawal
#JariMabaFISIP14
Share on Google Plus

Tentang UKMF FSPI FISIP Unila

Terimakasih sudah membaca artikel ini semoga informasi yang kami berikan bermanfaat. Baca tulisan kami yang lain juga ya. Sedikit Tentang FSPI. FSPI adalah salah satu lembaga kemahasiswaan yang berada di lingkungan FISIP. FSPI bergerak dalam bidang kerohanian Islam. FSPI -EKSIS, PROAKTIF, PRODUKTIF-
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: